Bagi seorang affiliator di TikTok, membuat skrip konten yang bisa langsung nge-hook dan memicu klik ke keranjang kuning adalah tantangan utama. Salah satu teknik yang terbukti efektif untuk menarik perhatian audiens adalah “Asumsi Salah + Koreksi + CTA”.
Teknik ini sangat cocok digunakan untuk produk-produk perawatan diri, termasuk Micellar Water, karena banyak audiens yang masih memiliki pemahaman keliru tentang produk tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membangun script TikTok dengan pendekatan ini secara langkah demi langkah, lengkap dengan contoh aplikatifnya.
Apa Itu Teknik Asumsi Salah + Koreksi + CTA?
Sebelum masuk ke penerapannya, kita perlu memahami struktur teknik ini.
1. Asumsi Salah
Bagian ini berfungsi sebagai pemancing perhatian. Anda menyampaikan opini atau kepercayaan keliru yang umum dimiliki oleh audiens.
Contoh:
“Saya fikir, Micellar Water itu cuma buat yang suka pakai makeup?”
2. Koreksi
Lalu, Anda masuk ke bagian edukatif. Di sinilah Anda membantah asumsi tersebut dengan fakta, data ringan, atau pengalaman pribadi.
Contoh:
“Padahal, micellar water itu justru penting banget buat semua jenis kulit, bahkan yang nggak pernah makeup. Fungsinya bukan cuma buat hapus makeup, tapi juga bersihin debu, minyak, dan sisa sunscreen.”
3. CTA (Call to Action)
Langkah terakhir adalah mengajak audiens melakukan sesuatu: klik produk, cek deskripsi, simpan video, atau beli langsung.
Contoh:
“Kalau kamu masih mikir micellar water cuma buat makeup, coba deh pakai yang ini. Cek di keranjang kuning, biar kamu ngerasain sendiri bedanya.”
Kenapa Teknik Ini Efektif untuk Produk Kecantikan?
Produk kecantikan seperti micellar water, toner, serum, dan sunscreen seringkali punya stigma atau persepsi yang salah di kalangan pengguna. Inilah peluang besar bagi affiliator untuk:
- Menciptakan rasa penasaran
- Memberikan nilai edukatif
- Meningkatkan trust
- Mendorong impuls klik dan beli
Audiens tidak hanya merasa diberi informasi baru, tapi juga merasa teredukasi tanpa digurui. Inilah nilai lebih dari teknik ini dibandingkan hard selling biasa.
Contoh Skrip TikTok untuk Produk Micellar Water
Struktur:
- Asumsi Salah
- Koreksi
- CTA
Contoh 1:
“Katanya micellar water bikin kulit kering?
Padahal itu tergantung jenis formulanya. Micellar water yang ini misalnya, dia ada kandungan hydrating agent yang bantu jaga kelembapan kulit setelah dibersihkan.
Cocok banget buat kamu yang kulitnya sensitif atau kombinasi. Cek aja langsung, ada di keranjang.”
Contoh 2:
“Buat apa pakai micellar water kalau gak makeup?
Faktanya, wajah kita tetap kotor walaupun cuma di rumah. Debu, polusi, dan sisa sunscreen itu gak cukup dibersihin cuma pakai air.
Micellar water ini ringan banget dan bisa angkat kotoran tanpa bikin kulit ketarik. Wajib coba. Ada di keranjang kuning ya.”
Tips Saat Membuat Script dengan Teknik Ini
1. Gunakan Bahasa Sehari-hari
Gunakan kalimat yang santai tapi to the point. Hindari istilah medis atau terlalu teknis.
Contoh buruk:
“Micellar water memiliki molekul surfaktan yang membentuk misel untuk menangkap kotoran.”
Contoh baik:
“Micellar water itu ibarat magnet buat debu dan minyak di kulit.”
2. Gunakan Pertanyaan di Awal
Asumsi salah paling mudah dibungkus dengan kalimat tanya retoris, karena langsung mengajak penonton berpikir.
3. Jangan Terlalu Panjang
Idealnya, script ini digunakan untuk video 15–30 detik. Fokus pada satu asumsi saja per video.
Daftar Asumsi Salah tentang Micellar Water
Kamu bisa jadikan ini sebagai ide konten berseri:
- “Micellar water bikin kulit kering.”
- “Micellar water cuma buat hapus makeup.”
- “Micellar water gak perlu kalau sudah cuci muka.”
- “Micellar water cuma cocok buat kulit berminyak.”
- “Micellar water gak bisa bersihin sunscreen.”
Masing-masing bisa dikembangkan dengan format Asumsi Salah + Koreksi + CTA.
Menggunakan teknik Asumsi Salah + Koreksi + CTA adalah strategi yang sangat efektif untuk mengedukasi audiens sekaligus menjual produk, khususnya di TikTok yang penuh dengan pengguna awam dan pencari solusi cepat.
Untuk produk seperti Micellar Water, yang sering disalahpahami, teknik ini bukan hanya bisa mendongkrak view, tapi juga membantu meningkatkan CTR (click-through rate) dan potensi konversi.
Sebagai affiliator, pastikan kamu tidak hanya sekadar review, tapi juga mengoreksi asumsi keliru audiens. Dengan begitu, kamu akan jadi lebih dipercaya, lebih menarik, dan lebih berpeluang closing.
